Red Light

Kira-kira beberapa minggu sebelum berangkat ke Holland, Tuhan berbicara mengatakan bahwa ada tugas yang harus kukerjakan disana. Aku tanya tugas apa tapi Tuhan cuma bilang nanti setelah disana baru Ia beritahu. Sesampai disana, aku masih belum tahu apa tugasku. Aku pikir yang Tuhan maksud adalah undangan-undangan kotbah selama di Holland. Kira-kira pada hari kelima aku di Belanda, saat aku di kamar sedang berdoa Tuhan bicara, “Nak, sudah siap untuk tugas yang akan Kuberikan?” kujawab, “Ya Tuhan.” “mintalah untuk diantarkan ke Red Light.” kata Tuhan. Aku langsung kaget, “apa Tuhan? nggak salah?” aku tahu Red Light adalah tempat pelacuran terbesar di Amsterdam, aku tidak bisa bayangin bagaimana tanggapan orang kalau tahu hamba Tuhan kok minta Jalan-jalan ke Red Light “Aduh celaka aku, Tuhan. Gimana kata orang nanti?” Tuhan jawab, “Kamu lebih takut orang atau mau nurut sama Aku?”. “Aduh…….iya…iya, tapi bagaimana menjawabnya kalau mereka tanya buat apa aku mau ke Red Light?”. Tuhan malah menjawab,”Bilang saja supaya kamu gaul dikit.” “ah Tuhan

kok ada-ada aja toh?”. Ternyata benar, waktu aku meminta pada tuan rumah mereka kaget tapi mereka tetap menuruti permintaanku.

Aku betul-betul shock dengan pemandangan di depan mataku saat menyusuri jalan-jalan sepanjang kawasan Red Light. Berbagai macam wanita dari macam-macam bangsa dan usia berlengak-lenggok dengan hanya memakai pakaian dalam saja di balik kaca seperti barang dagangan yang ditawarkan. Macam-macam perasaan deh didalam hatiku; takut, marah, sedih, kasihan, nggak tahu apa dan pikiranku melayang kemana-mana. “Ini toh tugasnya Tuhan?” “oh bukan,” kata Tuhan “kamu lihat-lihat saja, tidak usah banyak tanya!” Perjalanan malam itu singkat tapi terasa lama banget. Aku tidak tahu tugas yang dimaksudkan Tuhan sampai aku tiba dirumah tempat aku tinggal selama aku di Belanda. Aku masuk kamar dan mengunci pintu. Ketika membalikkan badan, “darah Yesus!!!!!!!” ada tamu tak diundang duduk diatas ranjangku. Sebegitu menakutkannya mahluk di depanku sampai tidak bisa ngomong apa-apa, apalagi teriak. I’m scared to death. Spontan aku tegang dan berdiri kaku, tidak dapat bergerak. Ketika ada sedikit kesadaran aku membalikkan badan mau membuka pintu tapi malam itu mendadak kuncinya susah sekali dibuka. Tiba-tiba Tuhan berbicara, “mau apa kamu?” sambil nangis aku menjawab “aku mau keluar Tuhan, aku takut!!!!!” “kembali ke ranjang” perintah Tuhan. Aku bilang, “nggak mau Tuhan, nggak mau.” Tuhan jawab “kalau kamu nggak mau Aku yang dorong kamu!”. Dengan berat hati aku berjalan mendekati tempat tidur sambil menengking mahluk perempuan jelek bergigi alien, yang ketawa-ketawa sambil mengejekku. Ternyata itu adalah roh perjinahan penguasa Red Light. Selama dua jam aku tengking, dia malah tertawa sampai aku kelelahan. Lalu tiba-tiba Tuhan menyuruh aku menyanyi dan menyembah Dia. Aku bilang “Bagaimana aku bisa nyanyi Tuhan? Wong orang ketakutan kog malah disuruh nyanyi.” Tapi Tuhan tetap menyuruhku menyanyikan lagu How great is our God. akhirnya aku nurut juga. Saat aku menyembah dengan pujian itu aku merasakan hadirat Tuhan di kamar tidurku. Aku merasakan dipelukNya. Aku menangis sejadi-jadinya dan lupa akan kehadiran si mahluk jelek tadi. Eh…tidak lama kemudian si “alien” berteriak kepanasan dan menyuruhku berhenti. Aku mengusirnya keluar dari kamarku dan memerintahkannya untuk tidak menggangguku ataupun keluargaku yang di Surabaya bahkan melarangnya kembali ke Red Light.

Aku belajar pengalaman baru malam itu. Aku tanya sama Tuhan kenapa selama dua jam aku tidak berhasil menengkingnya. Tuhan menjawab, “Karena kamu memang tidak bisa apa-apa. Saat kamu menjadi satu denganKu, kuasaKu mengalir melalui kamu.” Saudara, sebenarnya kita ini tidak becus apa-apa. Kalau kita menyembah Tuhan, kita menyatu dengan Dia dan kuasaNyapun mengalir kepada kita.

Sorry guys…aku nggak punya foto Red Light, soalnya disana dilarang bawa kamera apalagi video. Tapi buat gambaran roh perjinahan itu kira-kira giginya seperti ini…

(cuman badannya bentuk figur perempuan bermata merah).

Itu sebabnya orang yang terikat perjinahan susah banget pemulihannya. Tapi gimanapun juga kalau kita selalu membiasakan untuk menyembah Tuhan, Roh Allah akan hadir dan memerdekakan.

Berita gembiranya guys, dua bulan setelah itu aku dengar dan baca dari surat kabar bahwa banyak bagian dari Red Light ditutup oleh pemerintah Belanda. Betapa dahsyat kuasa yang terjadi kalau kita berjalan dengan Tuhan.


0 komentar:

Posting Komentar

Pengikut