Awal Bahagia Yang Sangat Singkat

“Hari-hariku berlalu lebih cepat daripada torak, dan berakhir tanpa harapan. Ingatlah, bahwa hidupku hanya hembusan nafas; mataku tidak akan lagi melihat yang baik.” (Ayub 7:6-7)

Setelah beberapa tahun menantikan hadirnya seorang anak, akhirnya hari yang membahagiakan itupun tiba. Dilahirkan sebagai yang tersulung pada saat itu merupakan hari-hari yang paling indah bagiku. Namun itu tidaklah berlangsung lama. Aku memiliki seorang mama yang dibesarkan dari keluarga yang sangat menderita dan miskin. Orang tuanya adalah seorang tukang cuci dan tenaga serabutan untuk membersihkan rumah orang lain. Namun mama merupakan seorang gadis yang sangat cantik sehingga begitu banyak orang yang tertarik kepadanya. Kelebihan itu yang membawa mama dinikahi seorang yang sangat kaya dan harapan untuk memperbaiki keadaan ekonomi keluarga pun datang. Aku dilahirkan dalam keluarga yang mapan dan penuh cinta pada awalnya. Tidak membutuhkan waktu lama akhirnya saat-saat indah itupun sirna. Kekayaan keluarga seperti asap yang begitu cepat hilang. Itulah awal dari segala kehancuran dalam keluargaku. Ketidaksetiaan dan pengkhianatan mulai terjadi dan pernikahan orang tuaku pun hancur.

0 komentar:

Posting Komentar

Pengikut