Seorang anak muda akan pergi wisata dengan kawan-kawannya. Sang mama mengingatkan, “Nak, jangan lupa membawa serta Tuhan Yesus dalam perjalanan.” Sang pemuda menjawab dengan seenaknya, “Aduh ma, mobilnya sudah penuh. Tidak muat lagi. Tidak ada tempat lagi, kecuali di bagasi.” Sang mama hanya bisa mengelus dada. Selanjutnya pemuda itu pergi bersenang-senang dengan kawan-kawannya. Tanpa diduga, mobil yang dikendarainya mengalami kecelakaan di tengah perjalanan dan masuk ke jurang. Semua penumpang tewas seketika itu juga. Anehnya, semua bagian mobil yang jatuh rusak berat kecuali bagasi di belakang. Sedikitpun bagasi utuh tak tersentuh, bahkan telur yang dibawa sebagai bekal dan disimpan di dalamnya pun tidak satupun yang pecah. Melalui kisah ini, mari kita merenungkan, apakah selama ini kita telah menempatkan Yesus di tempat yang terutama? Sudahkah kita sangat bergantung dan mengutamakan Dia? Ataukah kita menaruhnya di kamar paling belakang dan baru kita keluarkan saat kita terdesak dan membutuhkanNya? Dalam segala area kehidupan kita; bisnis, rumah tangga, pelayanan, pastikan kita selalu menempatkan Tuhan di tempat yang terdepan.