Kisah kebangunan Rohani Di Era Tahun 80an

Beberapa hari yang lalu, saat saya selesai pelayanan kaum muda di daerah Sukomanunggal. Teman saya mengajak saya dan suami makan malam bersama di sebuah resto yang tidak jauh dari tempat persekutuan. resto tersebut terletak di sebuah komplek rumah toko (ruko) dengan selera dan rasa khas masakan cina sebagai pemikat selera. Suasana keakraban terasa menyelimuti hati kami. Kasih Tuhan, kebaikan Tuhan, pada malam itu ditemani dengan cahaya keemasan yang dipancarkan dari lampu gantung yang menerangi kami semua. hidangan demi hidangan kami nikmati, tiba-tiba ditengah percakapan seorang disebelah suami saya bertanya "bu Ruth pernah dengar persekutuan yang bernama Contessa?", nama ini sungguh tidak asing ditelingga saya.
dan tidak mungkin saya lupakan, disanalah untuk pertama kali saya melihat banyak anak-anak muda di lawat Tuhan dengan luar biasa. Persekutuan Contessa ini terletak di jalan raya Darmo di sebelah hotel Mirama. rumah yang cukup besar untuk menampung banyak orang. Namun sungguh luar biasa tempat sebesar itu tidak cukup untuk menampung anak-anak muda yang sedang lapar dan haus akan Tuhan. Mereka, baik yang didalam maupun diluar semua dilawat Tuhan. "spontan saya menjawab, iya pak saya tahu, kenapa pak? kemudian dia menunjuk ke arah samping belakang suami saya sambil berkata "itu pemilik rumah yang dipakai untuk persekutuan Contesa dan sekaligus pemilik resto ini. tidak lama kemudian orang tersebut bergabung dengan kami dan mulai menceritakan bagaimana kebangunan rohani itu terjadi. Di tempat itu sering didatanggi oleh hamba-hamba Tuhan diantaranya: Daniel Alexsander, Yeremia Rim (almarhum). bagaimana lawatan Allah bisa terjadi itu karena ada beberapa anak muda yang haus untuk melihat lawatan Allah untuk generasi pada saat itu. mereka sepakat untuk membayar harganya sehingga terjadilah lawatan Allah dan lawatan ini tidak berhenti sampai disini tetapi berlanjut sampai ke jambore pelajar. Bulan juni tanggal 9-11 juli 2009 akan mengadakan reuni di kota Semarang. tiba-tiba saya teringat cerita di perjanjian lama tentang tua-tua bangsa Israel yang memberikan wejangan tentang kebaikan, pertolongan, kedahsyatan, kasih Tuhan kepada generasi penerus supaya mereka dapat mengingat semuanya itu dan dapat melakukan sesuatu yang lebih besar dari generasi sebelumnya. saya rindu ini terjadi pada generasi ini untuk mendapat berkat yang luar biasa dari mereka. Akhir dari pertemuan itu, saya titip pesan kepada pemilik resto supaya pada saat pertemuan nanti dibahas mengenai satu bentuk pertemuan antara mereka yang terlibat dalam kebangunan rohani era th 80an dengan anak-anak muda generasi sekarang, supaya api yang dahulu pernah ada dapat ditularkan pada generasi saat ini.

nb: berikut testimoni dr Ev. Daniel Alexsander

http://www.30yearswalkwithjesus.com/testimony%20-%20da.php

0 komentar:

Posting Komentar

Pengikut